Iwan Fals Bernostalgia Cinta Untuk Jogja
Iwan Fals kembali mengadakan konser di Jogjakarta, kota budaya yang penuh kenangan sejarah bangsa Indonesia. Kali ini konser Iwan Fals memilih tema 'Nostalgia Cinta Untuk Jogja'
yang diadakan di Grand Pacific Jogja pada Sabtu, 18 Februari 2012.
Sebuah konser musik yang telah dipersiapkan matang sehingga menyenangkan
dan memuaskan penonton. Sahabat-sahabat iwanfalsmania.com
beruntung dapat kesempatan menyaksikan konser Iwan Fals Nostalgia Cinta
Untuk Jogja yang gemanya sudah digaungkan sejak beberapa bulan yang
lalu.
Berikut dibawah ini liputan konser beserta foto-foto ekslusifnya. "Ane 'mbaca ceritanya bikin ngiler bro.. :P" (sb)
Iwan Fals Bernostalgia Cinta Untuk Jogja
Konser Iwan Fals kali ini dipromotori oleh Pacific Production bekerja sama dengan PT. Tiga Rambu
sebagai Manajemen Iwan Fals. Konser ini diadakan didalam sebuah gedung
menggunakan format penonton yang semuanya duduk dikursi dengan lokasi
kursi yang dibedakan berdasarkan kelas dan harga tiket. Grand Pacific adalah sebuah Restaurant & Convention Hall yang terletak di Jl. Magelang Km.4,5 (depan TVRI) Jogjakarta.
Pacific Production, sebagaimana disampaikan oleh Tovic Raharja
selaku project manager merupakan promotor musik baru dan ingin berbeda
dengan promotor musik yang sudah ada dimana Pacific Production ingin ada
unsur sosialnya untuk setiap konser yang dipomotorinya. Untuk itu
Pacific Production memilih konser Iwan Fals sebagai event perdananya.
Iwan Fals mempunyai komitmen bahwa setiap konser harus selalu diiringi
dengan penanaman bibit pohon. Sebuah tindakan mulia yang menunjukkan
bahwa konser musik bukan sekedar hura-hura namun juga membawa misi
sosial bagi kelestarian lingkungan.
Untuk event kali ini Iwan Fals hadir ditemani istri dan anak lelakinya. Bersama Pacific Production yang didukung oleh BPW Oi Jogja melakukan penanaman ratusan bibit pohon buah-buahan yang berlokasi di desa Kinahrejo Cangkringan, Sleman. Tepatnya disekitar lokasi kediaman alm. Mbah Marijan di kaki gunung Merapi.
Penanaman bibit pohon ini dilakukan sehari sebelum konser yaitu pada
hari Jumat 17 Februari 2012. Dalam press releasenya, Pacific Production
mengatakan bahwa selain manfaat oksigen yang dihasilkan, kelak
masyarakat sekitar juga akan memetik hasil dari pohon yang ditanam
tersebut.
Pada kesempatan tanya jawab saat jumpa pers di Grand Pacific Jogja,
tanggal 17 Pebruari 2011, salah satu wartawan mempertanyakan mengapa lirik lagu-lagu Iwan Fals
saat ini tidak kritis seperti dulu dan cenderung banyak yang bertema
cinta. Iwan Fals menjawab bahwa lagu-lagu yang diciptakannya dulu masih
relevan dengan kondisi saat ini dan sudah banyak media-media yang
mengkritisi kondisi sosial saat ini, jadi apalah arti seorang Iwan Fals
dibanding media yang banyak itu. Iwan Fals juga menyampaikan bahwa
sebenarnya lagu-lagu pada album-album barunya ada beberapa yang bertema
kritik sosial namun tidak diekspose, contohnya lagu Negara dan
sebagainya.
suasana dalam Grand Pacific Jogja |
Sabtu, 18 Pebruari 2012, menjelang konser dimulai, penonton yang memasuki gedung disambut dengan penampilan Orkes Keroncong Suara Minoritas
yang memukau. Cukup banyak penonton yang datang dan memenuhi setiap
sudut dalam gedung pertunjukan. Begitu juga diluar gedung, banyak
penonton yang datang tanpa tiket berbaur bersama calo tiket yang mencari
rezeki dari konser ini, syukurlah mereka tertib sebab panitia telah
menyediakan layar LCD untuk penonton yang diluar gedung. Wajar
penampilan Iwan Fals selalu dinanti oleh penggemarnya.
Dan saat yang ditunggu tiba, pukul 20.00 WIB, Iwan Fals yang diiringi band mengawali konser Nostalgia Cinta Untuk Jogja dengan membacakan syair Ronggo Warsito yaitu Singgo Sirah, kemudian Iwan Fals bercerita tentang kenangan saat pernah sekolah di Jogja dimana beberapa lagu cinta karyanya terinspirasi disini.
Dan saat yang ditunggu tiba, pukul 20.00 WIB, Iwan Fals yang diiringi band mengawali konser Nostalgia Cinta Untuk Jogja dengan membacakan syair Ronggo Warsito yaitu Singgo Sirah, kemudian Iwan Fals bercerita tentang kenangan saat pernah sekolah di Jogja dimana beberapa lagu cinta karyanya terinspirasi disini.
Lagu Jendela Kelas adalah lagu pertama yang dinyanyikan, sontak
penonton ikut berdendang bersama. Maklum sebagai lagu pembuka lagu lama
Iwan Fals ini cukup dikenal. Lagu demi lagu yang dibawakan hampir
semuanya lagu lama dan sangat populer pada masanya mulai dari lagu Buku Ini Aku Pinjam, Kereta Tiba Pukul Berapa, Pesawat Tempur sampai lagu Bento.
Lagu-lagu penuh kenangan ini makin membuat penonton antusias ikut bernyanyi sebab sudah tidak asing lagi ditelinga. Koor penonton membahana didalam gedung sebab sebagian besar telah hafal lirik-lirik lagu Iwan Fals yang dibawakan malam itu. Penonton yang tertib dengan sabar menyimak paparan Iwan Fals sebelum setiap lagu dinyanyikan sehingga tercipta keakraban antara Iwan Fals dengan para penonton. Setting panggung, tata cahaya dan visualisasi yang berbeda pada setiap lagunya serta didukung oleh sound system yang seimbang membuat konser ini semakin menarik.
Lagu-lagu penuh kenangan ini makin membuat penonton antusias ikut bernyanyi sebab sudah tidak asing lagi ditelinga. Koor penonton membahana didalam gedung sebab sebagian besar telah hafal lirik-lirik lagu Iwan Fals yang dibawakan malam itu. Penonton yang tertib dengan sabar menyimak paparan Iwan Fals sebelum setiap lagu dinyanyikan sehingga tercipta keakraban antara Iwan Fals dengan para penonton. Setting panggung, tata cahaya dan visualisasi yang berbeda pada setiap lagunya serta didukung oleh sound system yang seimbang membuat konser ini semakin menarik.
Sebanyak 17 buah lagu yang dibawakan, satu diantaranya lagu yang belum pernah dirilis berjudul "Negeri Ini Memang Kaya". Iwan Fals bercerita bahwa lagu ini dibuat terinspirasi saat ziarah ke makam Bung Karno.
Pada saat lagu ini dibawakan, lighting nuansa merah menghiasi panggung,
para penonton tampak khidmat menyimak syair-syair kritis dalam lagu
ini. Banyak penonton yang terdiam karena tidak pernah mendengar lagu
ini, namun ada pula yang hafal dan lantang ikut bernyanyi.
tiket konser Iwan Fals |
Lagu ini sengaja dibawakan Iwan Fals selain sebagai bentuk kritik juga sebagai penghormatan kepada Sultan Hamengku Buwono X
meski pada kesempatan ini beliau tidak bisa hadir karena sakit. Iwan
Fals merasa terhormat dan berterima kasih karena Sultan pernah
membacakan syair ini saat acara di Graha Sabha Pramana UGM (Universitas
Gajah Mada) pada tanggal 19 Pebruari 2011. Dan pada kesempatan itu Iwan
Fals tampil memeriahkan melalui konser musik dengan tema ‘Justice for Indonesia with Love'.
Lagu ‘Negeri Ini Memang Kaya’ (ada yang menyebut judulnya ‘Negeri
Kaya’-red) memang lagu Iwan Fals yang belum dirilis. Lagu ini kerap
dinyanyikan saat konser-konser saja sehingga rekaman mp3 maupun rekaman video yang beredar dikalangan fans Iwan Fals adalah rekaman alakadarnya versi berbagai konser. Lagu yang pada konser-konser dibawakan dengan gaya musik ‘blues’
ini menjadi salah satu lagu paling ‘gahar’ Iwan Fals yang belum
diedarkan. Dan saat konferensi pers konser ini, Iwan Fals mengatakan
saat ini sedang mengumpulkan materi untuk album baru dan lagu ini masuk
dalam daftarnya. Wow, semoga lagu ini masuk album baru Iwan Fals dengan
aransemen musik yang tidak jauh beda dengan versi konser. Beberapa lagu
yang liriknya kritis dan cadas nampaknya dipilih sebagai pengimbang
kelembutan konser bertema cinta kali ini. (Lirik lengkap lagu Negeri Ini Memang Kaya)
Disela-sela penampilan Iwan Fals saat membawakan lagu fenomenal saat bersama kelompok SWAMI yaitu Bento,
masing-masing pemain band mendapat giliran menunjukkan kebolehannya.
Dan penampilan mereka mendapat applause luar biasa dari penonton. Memang
komposisi pemain band Iwan Fals yang digunakan sekarang terasa lebih
‘ganas’ dibanding format sebelumnya dan lebih attraktif berinteraksi
sehingga memukau penonton.
Penonton yang memenuhi jajaran kursi yang telah tersusun rapi dalam gedung Grand Pacific beraneka ragam kalangan. Mulai dari Fals Mania (sebutan penggemar Iwan Fals secara umum), kawan-kawan Ormas Oi baik
dari luar kota maupun dari kota Jogja sendiri, juga banyak sekali
masyarakat umum yang hadir dengan mengajak pasangannya, kawan-kawannya
dan bersama keluarganya. Format konser yang nyaman.
Bahkan menurut asisten project manager Pacific Production, Anggityas Sekarkinasih Putri,
ada turis dari Jerman yang istrinya orang Aceh, mereka kebetulan sedang
berlibur di Jogja tidak sengaja melihat promo event ini, mereka
langsung memesan tiket hari itu juga. Turis ini mengaku sangat beruntung
karena pas liburan ke Indonesia kebetulan sekali ada konsernya Iwan
Fals. Menurut penjelasan turis tersebut terakhir dia nonton konser Iwan
Fals 10 tahun yang lalu di Lombok dan katanya ngefans banget sama Iwan Fals.
suasana diluar | foto: @PacificJogja |
Sebelum lagu Pohon Kehidupan dinyanyikan, secara simbolis Iwan Fals memberikan bibit pohon kepada Ibu Lies Jenny
sebagai pimpinan Grand Pacific. Bibit pohon ini sebagai pesan kampanye
penghijauan di Grand Pacific khususnya dan Jogja pada umumnya.
Konser Iwan Fals Nostalgia Cinta Untuk Jogja ditutup dengan lagu Kemesraan,
sebagian penonton maju ke depan panggung untuk ikut bernyanyi bersama
atau sekedar mengambil foto Iwan Fals dari dekat. Dan akhirnya konser
berakhir sekitar pukul 22.30 WIB yang membawa kepuasan bagi penontonnya
berkat persiapan matang penyelenggara dan performa prima Iwan Fals &
band.