Monday, July 23, 2012

Aku Tak Punya Apa Apa

Aku Tak Punya Apa Apa

Rekaman yang beredar dari lagu ini menggunakan format full band. Lagu easy listening dan pantas masuk kedalam genre ballad. Musik tempo lambat dengan lirik sedih dinyanyikan Iwan Fals penuh penghayatan. Bila kita mendengarkan lagu ini seperti tersihir masuk kedalam kegelisahan yang dirasakan seorang Iwan Fals.

Ada versi yang menyatakan lagu ini bercerita mengenai Galang Rambu Anarki. Galang adalah putra pertama Iwan Fals, lahir 1 Januari 1982 dan meninggal 25 April 1997. Sejak kematian anaknya, Iwan begitu tenggelam dalam kesedihan hingga bertahun-tahun mengurung dan tidak mengeluarkan album baru ataupun muncul di muka publik. 
Namun ada versi lain yang menyatakan lagu ini dibuat setelah pembatalan konser 100 kota pada tahun 1989. Pembatalan konser yang juga merupakan promo album Mata Dewa tersebut sangat memukul Iwan Fals, saat itu semua persiapan sudah beres tinggal manggung saja, namun ijin dibatalkan sepihak oleh aparat keamanan tanpa sebab yang jelas. Konser 100 kota adalah obsesi Iwan Fals sejak lama. Dan kini sejak sekitar tahun 2009 hingga sekarang Iwan Fals sangat rajin konser ke daerah-daerah dengan mobil caravan miliknya yang bisa berubah wujud menjadi panggung untuk konser skala kecil dimanapun dia diundang. Fasilitas tersebut akhirnya bisa menjawab impian Iwan.
Entah lagu ini sebenarnya menceritakan tentang peristiwa apa, yang pasti cuma Iwan Fals yang tahu makna lagu dahsyat ini. (sb)

Aku Tak Punya Apa Apa
(Iwan Fals)


Setelah sekian lama menunggu
Akhirnya datang juga giliranku
Setelah semuanya habis terkuras
Setelah tak ada lagi harapan

Pada saat semangatku bergolak
Pada saat nafsuku mendidih
Aku jatuh impianku hancur berkeping – keping
Sampai aku tak berani lagi berharap

Aku jalani saja hidup ini tanpa suka tanpa duka
Dari waktu ke waktu aku tak mau tahu
Kini kau datang menggodaku untuk bercerita
Lalu kuceritakan saja semua yang kutahu

Aku tak punya apa – apa
Bukan aku mengeluh apalagi mengiba
Memang aku punya apa – apa
Kuceritakan itupun karena kau minta

Kadang aku merasa masihkah aku menjadi manusia
Kadang aku berpikir benarkah aku tersingkir
Sedangkan pintu – pintu sudah terbuka
Cerita pun belum berakhir

Aku tak ingin apa – apa
Bukan aku berontak apalagi menghina
Memang aku tak ingin apa – apa
Kuceritakan itu pun karena kau minta

Aku tak bisa apa – apa
Bukan aku merendah apalagi jumawa
Memang aku tak bisa apa – apa
Kuceritakan itu pun karena kau minta