Aku Tak Punya Apa Apa
Rekaman yang beredar dari lagu ini menggunakan format full band. Lagu
easy listening dan pantas masuk kedalam genre ballad. Musik tempo lambat
dengan lirik sedih dinyanyikan Iwan Fals penuh penghayatan. Bila kita
mendengarkan lagu ini seperti tersihir masuk kedalam kegelisahan yang
dirasakan seorang Iwan Fals.
Ada versi yang menyatakan lagu ini bercerita mengenai Galang Rambu
Anarki. Galang adalah putra pertama Iwan Fals, lahir 1 Januari 1982 dan
meninggal 25 April 1997. Sejak kematian anaknya, Iwan begitu tenggelam
dalam kesedihan hingga bertahun-tahun mengurung dan tidak mengeluarkan
album baru ataupun muncul di muka publik.
Namun ada versi lain yang menyatakan lagu ini dibuat setelah pembatalan
konser 100 kota pada tahun 1989. Pembatalan konser yang juga merupakan
promo album Mata Dewa tersebut sangat memukul Iwan Fals, saat itu semua
persiapan sudah beres tinggal manggung saja, namun ijin dibatalkan
sepihak oleh aparat keamanan tanpa sebab yang jelas. Konser 100 kota
adalah obsesi Iwan Fals sejak lama. Dan kini sejak sekitar tahun 2009
hingga sekarang Iwan Fals sangat rajin konser ke daerah-daerah dengan
mobil caravan miliknya yang bisa berubah wujud menjadi panggung untuk
konser skala kecil dimanapun dia diundang. Fasilitas tersebut akhirnya
bisa menjawab impian Iwan.
Entah lagu ini sebenarnya menceritakan tentang peristiwa apa, yang pasti cuma Iwan Fals yang tahu makna lagu dahsyat ini. (sb)
Aku Tak Punya Apa Apa
(Iwan Fals)
Setelah sekian lama menunggu
Akhirnya datang juga giliranku
Setelah semuanya habis terkuras
Setelah tak ada lagi harapan
Pada saat semangatku bergolak
Pada saat nafsuku mendidih
Aku jatuh impianku hancur berkeping – keping
Sampai aku tak berani lagi berharap
Aku jalani saja hidup ini tanpa suka tanpa duka
Dari waktu ke waktu aku tak mau tahu
Kini kau datang menggodaku untuk bercerita
Lalu kuceritakan saja semua yang kutahu
Aku tak punya apa – apa
Bukan aku mengeluh apalagi mengiba
Memang aku punya apa – apa
Kuceritakan itupun karena kau minta
Kadang aku merasa masihkah aku menjadi manusia
Kadang aku berpikir benarkah aku tersingkir
Sedangkan pintu – pintu sudah terbuka
Cerita pun belum berakhir
Aku tak ingin apa – apa
Bukan aku berontak apalagi menghina
Memang aku tak ingin apa – apa
Kuceritakan itu pun karena kau minta
Aku tak bisa apa – apa
Bukan aku merendah apalagi jumawa
Memang aku tak bisa apa – apa
Kuceritakan itu pun karena kau minta