Tuesday, April 17, 2012


Kemendikbud: Kecil Kemungkinan Terjadi Kecurangan di UN

Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yakin kecurangan dalam ujian nasional (UN) sangat kecil terjadi. Alasannya, siswa yang berada dalam satu ruangan mendapatkan soal yang berbeda.

"Jadi di dalam suatu ruangan itu ada 5 jenis soal yang berbeda, namun memiliki tingkat kesulitan yang sama. Jadi sangat kecil kemungkinan terjadinya pertukaran kunci jawaban," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Ibnu Hamad kepada detikcom, Jakarta, Selasa (17/4/2012).

Ibnu menambahkan, setiap lembar soal dan lembar jawaban memiliki kode masing-masingnya. Jadi contek mencontek sangat kecil terjadi antar teman.

"Jadi teman yang di sebelah, depan atau belakang, berbeda soalnya. Jadi, kalau ada isu kebocoran kunci jawaban, belum tentu soal yang ia dapat cocok dengan kunci jawaban tersebut," jelasnya.

Dirinya juga yakin akan tidak adanya kebocoran kunci jawaban, karena perusahaan yang mencetak soal UN tersebut memiliki tingkat keamanan yang sudah teruji.

"Karena percetakannya hanya ada 5 dan yang memiliki security printing yang sudah teruji. Jadi sistem pengamanannya sudah sesuai standar," ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya menghimbau agar para siswa yang berkonsentrasi dalam menghadapi UN. Ibnu juga menambahkan, agar para siswa lebih banyak membaca soal-soal latihan UN.

"Mumpung masih ada waktu UN, terutama siswa SMP, lihat saja kisi-kisi UN. Karena pembuatan soal mengacu pada kisi-kisi tersebut, dari SD hingga SMA," jelas Ibnu.

"Semoga masyarakat tidak terkecoh dengan isu-isu kebocoran kunci jawabn dan isu miring lainnya. Konsentrasi saja pada ujian yang dihadapi," tambahnya lagi.
http://news.detik.com/read/2012/04/17/090658/1894046/10/kemendikbud-kecil-kemungkinan-terjadi-kecurangan-di-un