akarta (30 / 6), Ketika perbedaan
menjadi landasan ideologi pemikiran, hingga bermuara pada permusuhan
adalah hal wajar yang dimiliki setiap manusia, baik dari perseorangan
maupun secara organisasi atau komunitas, namun dalam hal ini Ormas Oi
bukan lah sebuah wadah yang di bentuk untuk menciptakan hal tersebut,
tetapi Ormas Oi memang cendrung di bentuk karena kesamaan dan
kesepahaman untuk menciptakan kerukunan juga kedamaian serta menumbuhkan
bibit muda yang mempunyai kreatifitas dan imajinasi dalam kesenian,
serta menjadi barometer Ormas lain untuk ikut mecontoh hal positif yang
bisa mempererat dan meningkatkan kesadaran diri terhadap keperdulian
sesama umat manusia.
Persahabatan dapat tertuang dalam sebuah wadah, karena ada kesamaan
dalam kesenangan dan hobi yang bisa menyatukan setiap pemikiran dan
gagasan–gagasan yang ada, walaupun ada juga persahabatan yang terjalin
karena perbedaan namun perbedaan itu harus bisa di sikapi dan di
toleransi dengan akal pemikiran yang rasional, begitulah yang di ingin
BPK Oi JAKARTA UTARA inginkan, bagaimana agar Ormas Oi dan para
Slank’ers (sebutan Penggemar Band Slank - red) menjadi satu . Saudara
Arief selaku Ketua BPK Oi JAKARTA UTARA ingin menciptakn sebuah
kerukunan dan kedamaian yang menanam di tiap- tiap para Oi dan Slank’ers
yang ada di Jakarta Utara khususnya.
Kesadaran diri memang penting untuk di tumbuhkan dalam nurani dan
pemikiran setiap manusia dalam melihat apa yang dirasakan, ketika
perbedaan menjadi dasar permusuhan, tetapi kita tidak bisa untuk hidup
tanpa bersosialisasi dengan lingkungan atau alam yng selalu bersentuhan
setiap hari-nya.
Arief adalah sosok orang yang mempunyai ide pemikiran hal tersebut dapat
di buktikan dengan undangan nya Saudara Galih yang merupakan ketua
Slank’ers Jakarta Utara sebagai dewan juri dalam perlombaan Band di
Festival Kampung Walang 2013. Satu hal yang Arief ingin kan adalah agar
memberi hawa positif terhadap masyarakat yang selama ini mengecap bahwa
Ormas Oi dan Slank’ers tidak dapat menjadi satu, namun anggapan di
masyarakat itu di tepis keras oleh Arif, bukti nyata dapat di lihat
disni, saat Galih menjadi juri dan disandingkan oleh Kang Digo selaku
dewan pembina Oi BPK JAKARTA UTARA, terlihat keakraban mereka dari awal
mulai berlangsung sampai berakhirnya acara, bahkan mereka satu panggung
mengisi acara dalam festival tersebut.
Tidak hanya sekedar menjadi dewan juri semata, Kang Digo dan Galih ikut
mengisi acara di festival Kampung Walang dengan menyanyikan lagu BENTO,
sebuah lagu hits yang sering di bawakan oleh sang Legenda Musik “IWAN
FALS“. Lagu Bento di bawakann sangat berbeda di tangan Kang Digo, efek
suara gitar yang cadas khas ala seorang Kang Digo, lantunan suara berat
serta serak menjadi karakter yang di miliki Kang Digo saaat menyanyikan
lagu BENTO. Musik menggemakan lokasi dan membuat eforia di tempat
tersebut spontan ramai, seluruh lapisan masyarakat ikut berjoget dan
bergoyang bersama sambil meneriakkan “sekali lagi asik.....” penggalan lirik lagu Bento yang khas.
“Saya ingin agar seluruh Ormas Oi dan para Slank’ers tidak memetakan
diri masing–masing dalam hal bermusik, walau pun pada dasarnya kita
mempunyai perbedaaan dalam kegemaran tokoh musisi, untuk kedepannya saya
ingin membuat sebuah acara, dimana acara tersebut Oi dan Slank’ers bisa
bekerja sama bareng. Baik dalam acara perduli sosial maupun acara musik
atau bahkan lomba sekalipun, dengan satu tujuan agar mempererat tali
persaudaraan kita.“ ujar saudara Arief selaku Ketua BPK OI JAKARTA
UTARA.(*)
(Oleh : Oghie)