Thursday, February 21, 2013

Mengenal Photo BULB pada kamera DSLR

Mengenal Photo BULB pada kamera DSLR

26 Jun
Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb. Biasanya shutter speed nya lebih dari 2 detik

Teknik Pengambilan Foto Bulb:
a. Shutter Speed rendah –>lebih dari 2 detik. Diibaratkan kita merekan gambar. Jadi membutuhkan waktu yang sedikit lama agar pergerakan dari objek terekam.
b. Diafragma Kecil –>8 – 22. Untuk mendapatkan ruang tajam keseluruhan gambar lebih luas dan memungkinkan shutter speed lebih lambat. Detail dari objek akans emakin luas.
c. ISO/ASA serendah mungkin –>Menggunakan Tripod & kabel release. Hal ini dilakukan untuk mengurangi guncangan agar gambar yang dihasilkan tidak berbayang, karena kita menggunakan speed rendah, jadi kemungkinan shake ketika memakai tangan.
d. MemFokuskan object –>foto bulb tidak hanya sekedar foto landscape saja. Melaikan dapat juga ditentukan sebuah objek foto dengan Foreground atau background efek cahaya bergerak (Moving Lights). Biasa disebut dengan menggambar dengan cahaya. Sehingga pergerakan cahaya akan terekam.
e. Metering Objek –> Agar objek yang difoto dapat tergambar dengan pencahayaan yang cukup jelas, kecuali jika sang fotografer mempunyai maksud lain dengan men-Set metering objek Under atau Over expos.
Contoh-Foto-Bulb
Setelah browsing dan googling mencari penjelasan yang singkat dan mengena tentang teknik fotografi yang di sebut bulb, akhirnya saya menemukannya di forum kaskus. Berikut ini penjelasan tentang teknik pengambilan foto mode bulb.
Apa itu Bulb ?
Bulb merupakan salah satu teknik pengambilan gambar (di fotografi) dengan menggunakan speed yang sangat lambat. Sangat lambat & hampir gak mungkin klo kita memegang kamera dengan tangan, untuk itu di perlukan kaki tiga alias tripod. Penggunaan tripod sangat penting dalam melakukan pengambilan foto mode Bulb. Fungsinya agar tidak terjadi guncangan pada kamera sewaktu pengambilan gambar dilakukan yang dapat membuat gambar berbayang.
Tripod masih bisa diganti dengan meja, atau apapun dimana kamera bisa diletakan dan syaratnya tempat tersebut tidak goyang.
Selain tripod, alat yang wajib ada adalah kamera. Ini alat yang paling penting, klo ga ada kamera mau foto bulb pake apa?? Pake jidat apa pake dengkul.. he.. he.. he.. Alat bantu yang lain yang bisa di pakai untuk bereksperimen adalah senter, lampu-lampu jalan, lampu mobil, kembang api, api, dll.
Beberapa contoh foto dengan teknik bulb:
Bulb-Graffiti
Bulb-Light-Graffiti
Bulb-Light-Graffiti-Photography
Cara-Bulb-Kamera-Digital
Cara-Foto-Bulb-Kamera
Contoh-Foto-Bulb
Foto-Bulb-Light-Graffiti
Landscape-Foto-Bulb
Light-Graffiti-Photography
Teknik-Bulb-Kamera-Digital
Teknik-Foto-Bulb
Teknik-Fotografi-Bulb
Teknik bulb ini sering juga disebut teknik melukis dengan cahaya (light graffiti), seperti halnya menggambar di atas kertas. namun perbedaanya adalah pada media yang digunakan. Melukis dengan cahaya adalah sebuah teknik yang menggunakan kamera sebagai alat untuk mereproduksi atau merekam cahaya, yang nantinya akan memadukan titik-titik cahaya menjadi sebuah gambar yang artistik.
Teknik Pengambilan Foto Bulb:
* Shutter Speed rendah –>lebih dari 3 detik (agar didapat efek pergerakan dari benda yang di foto )
* Diafragma Kecil –>11-22 (Untuk mendapatkan ruang tajam keseluruhan gambar lebih luas dan memungkinkan shutter speed lebih lambat)
* ISO/ASA serendah mungkin –>Menggunakan Tripod & kabel release (bila ada) –> untuk mengurangi guncangan agar gambar yang dihasilkan tidak berbayang.
* MemFokuskan object –>foto bulb tidak hanya sekedar foto landscape(pemandangan/view) saja.melaikan dapat juga ditentukan sebuah objek foto dengan Foreground atau background efek cahaya bergerak (Moving Lights)
* Metering Objek–>dimaksudkan agar objek yang difoto dapat tergambar dengan pencahayaan yang cukup jelas, kecuali jika sang fotografer mempunyai maksud lain dengan men-Set metering objek Under atau Over expos.
Sumber:
- http://www.kaskus.us/showthread.php?p=277796282
- http://komunitaslightgraffiti.blogspot.com